1. Perubahan Pola Pendidikan
B. Uno pada tahun 2010 berkata bahwa pendidikan terutama di Indonesia akan mengarah kepada hal berikut :
a. Mulai dikembangkannya pendidikan secara terbuka, seperti saat ini berlakunya kampus merdeka dalam menjalankan proses belajar mengajar.
b. Sharing resource dimana adanya kegiatan yang dilakukan bersama antara lembaga pendidikan dengan sekelompok perpustakaan yang tergabung
dalam sebuah jaringan yang memiliki tujuan mengurangi biaya pengembangan koleksi dan meningkatkan layanan.
c. Penerapan teknologi multimedia terbaru untuk menggantikan teknologi lamanya, seperti televisi atau radio.
Perkembangan teknologi dan informasi mempunyai pengaruh besar terhadap dunia pendidikan. Perubahan pada metode pendidikan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi dan informasi misalnya metode kegiatan belajar mengajar jarak jauh. Selain kegiatan belajar mengajar jarak jauh, mahasiswa dapat mengecek nilai, biaya kuliah, jadwal kuliah, ataupun tugas. Kemudahan dalam dunia pendidikan yang disajikan oleh perkembangan TIK ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan siswa maupun mahasiswa.
Pemanfaatan teknologi pembelajaran jarak jauh disebut sebagai E- learning. Metode belajar ini merupakan proses belajar mengajar secara online. Peserta didik dapat belajar mandiri berbasis kreativitasnya masing-masing yang dilakukan melalui E-learning dimanapun dan kapapun mereka dapat mengaksesnya asal terhubung dengan jaringan. E-learning diharapkan dapat membuat siswa lebih mengeksplorasi kemampuan mereka dan ilmu pengetahuan mereka.
2. Platform Pembelajaran Online
Saat ini dengan adanya pandemic Covid-19, masyarakat tidak boleh melakukan perkumpulan dan belajar mengajar dilakukan semua secara daring atau online. Tentu saja hal ini sangat mengganggu kelancaran kegiatan proses belajar mengajar yang sedianya rutin diadakan 5 sampai 6 kali setiap minggu. Maka untuk menghindari hal tersebut, metode kegiatan belajar mengajar jarak jauh sangat memungkinkan untuk dilaksanakan. Kegiatan belajar mengajar jarak jauh ini menggunakan jaringan internet. Metode tersebut yaitu E-learning. Keuntungan dari E-learning misalnya sumber ilmu atau sumber pengetahuan dapat dari siapa saja yang mau membagikan ilmunya yang ada dari berbagai belahan dunia. Dalam proses belajar menggunakan metode e-learning, peserta didik dapat berinteraksi dengan pakar, baik itu melalui email, mailling list, news group, world wide web (www), serta memanfaatkan fasilitas seperti: e-book, e- library.
3. Dampak Metode Pembelajaran Online Terhadap Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, pemanfaatan teknologi juga berdampak positif maupun berdampak negatif bagi siswa :
a. Dampak positif.
1) E-learning bisa dijadikan metode pembelajaran informal.
Pada era perkembangan ilmu teknologi dan informasi saat ini, e- learning sudah digunakan hampir lebih dari 75% dalam pembelajaran yang berbentuk informal. Hal ini mengubah pemikiran umum sebelumnya yang mana e-learning dianggap sebagai metode belajar formal semata, misalnya untuk belajar atau kursus tertentu. E-learning bisa dikategorikan ke dalam metode pembelajaran informal karena banyak yang terlibat dalam metode belajar ini, mengalami masalah dalam beraktifitas sehari-hari sehingga menggunakan metode pembelajaran online adalah pilihan yang cocok.
2) Efisien dalam menggunakan waktu.
Metode belajar e-learning sangat efisien dalam penggunaan waktu. Pada metode belajar tatap muka, seorang guru akan menjelaskan terlebih dahulu materi kepada siswa dimana proses ini akan menyita cukup banyak waktu. Sedangkan dengan adanya proses e-learning mampu mempersingkat waktu tersebut hingga 70%.
3) Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan.
Biaya yang digunakan pada metode pembelajaran e-learning sangat murah dibandingan metode tatap muka. Metode pembelajaran e- learning tidak membutuhkan biaya transportasi untuk menuju tempat belajar.
4) Siswa lebih mandiri.
Pada proses pembelajaran menggunakan metode e-learning, para siswa tidak didampingi secara langsung oleh guru. Oleh sebab itu siswa akan dilatih dan harus mampu untuk bisa lebih mandiri dalam belajar. Pada prosesnya, siswa lebih berperan aktif dibandingkan dengan guru.
5) Siswa diberi kebebasan untuk berkreasi.
Siswa diberi kebebasan untuk berkreasi. Siswa bebas mengaplikasikan cara belajar masing-masing.
a.
Dampak negatif
1) Kuranganya interaksi.
Metode belajar e-learning yang bersifat online dan dari jauh serta dari tempat masing-masing siswa menyebabkan berkurangnya interaksi sehingga hal ini bisa membuat siswa kesulitan untuk bersosialisasi dengan lingkungan luar.
2) Mengabaikan aspek sosial.
Pembelajaran dengan metode e-learning, membuat siswa lebih terdorong ke aspek komersial dan bisnis dibandingkan aspek sosial dan akademiknya. Hal ini terjadi karena pada prosesnya siswa hanya berpaku pada materi belajar tanpa melakukan interaksi dengan siswa lainnya.
3) Proses belajar cenderung kearah pelatihan dari pada pendidikan.
Pada proses belajar dengan metode e-learning, siswa lebih terarah ke bentuk pelatihan dari pada pendidikan. Hal ini disebabkan siswa cenderung menerima materi latihan dan arahan-arahan dibandingkan dengan pendidikan biasa yang diterima langsung dari guru.
4) Penambahan tugas untuk pendidik.
Pendidik dituntut untuk belajar mulai dari dasar cara mendidik menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini sangat mengganggu kemajuan proses belajar mengajar dibandingkan dengan metode tatap muka sebelumnya. Pendidik harus benar-benar menguasai terlebih dahulu teknik mengajar metode e-learning, yang mana hal tersebut menyita waktu. Berbeda dengan metode tatap muka yang sebelumnya sudah dikuasai oleh pendidik.
5) Cenderung gagal bagi siswa yang bermotivasi rendah.
Siswa cenderung gagal dalam metode belajar ini apabila tidak ada motivasi serta semangat dari diri siswa itu sendiri. Pada metode belajar e-learning proses belajar siswa akan berada di luar pengawasan pendidik. Hal ini akan berdapak buruk bagi siswa yang semangat dan motivasi rendah.
6) Tergantung pada jaringan internet.
Salah satu syarat utama agar proses belajar-mengajar metode e-learning bisa tercapai adalah harus adanya jaringan internet. Tanpa jaringan internet maka seorang siswa tidak akan bisa mengakses e- learning. Hal ini yang menjadi penghalang bagi siswa yang berada di daerah yang tidak terjangkau internet.
7) Berkurangnya praktik nyata.
Pada umumnya metode e-learning lebih banyak memberikan teori dibandingkan praktek. Sedangkan untuk prakteknya sangat mustahil dilakukan karena pada saat belajar siswa tanpa didampingi oleh pendidik.
No comments:
Post a Comment